Opesia SDY atau gangguan tidur yang menyebabkan seseorang sulit untuk tidur adalah masalah yang sering dialami oleh anak-anak maupun dewasa. Faktor risiko Opesia SDY pada anak dan dewasa dapat bervariasi tergantung pada kondisi individu. Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi Opesia SDY antara lain gaya hidup yang tidak sehat, stres, dan gangguan kesehatan mental.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar tidur Dr. Rachel Salas dari Johns Hopkins Medicine, faktor risiko Opesia SDY pada anak dan dewasa sangat beragam. “Anak-anak cenderung mengalami Opesia SDY jika mereka terlalu banyak menggunakan gadget sebelum tidur atau jika mereka mengalami stres akibat tugas sekolah,” ungkap Dr. Salas.
Sementara itu, faktor risiko Opesia SDY pada dewasa juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Menurut Prof. Dr. Ir. Tuti Iriani dari Universitas Indonesia, gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya olahraga dan pola makan yang tidak seimbang dapat meningkatkan risiko Opesia SDY pada dewasa. “Dewasa yang sering begadang atau terlalu sering mengonsumsi kafein juga rentan untuk mengalami gangguan tidur,” tambah Prof. Tuti.
Selain itu, faktor risiko Opesia SDY pada anak dan dewasa juga dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental. Dr. Sarah Ziebart dari National Sleep Foundation menekankan pentingnya untuk mengatasi stres dan gangguan mental sebagai langkah pencegahan Opesia SDY. “Kesehatan mental yang baik dapat membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak dan terhindar dari gangguan tidur,” jelas Dr. Ziebart.
Dengan memahami faktor risiko Opesia SDY pada anak dan dewasa, diharapkan masyarakat dapat lebih aware terhadap pentingnya menjaga kualitas tidur. Dengan gaya hidup yang sehat dan penanganan stres yang tepat, Opesia SDY dapat dicegah dan diatasi dengan lebih efektif. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli tidur jika mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.